Tim Pengabdian Unri dan Pondok Pesantren Aufia Global Islamic Boarding School – Minas Gagas Pembentukan LKP Kompetensi Instalasi PLTS

Hari ahad 25 Agustus 2024 lalu, Tim pengabdian Unri melakukan survei dan kunjungan ulang ke Pondok Pesantren Aufia di kelurahan Minasa Jaya kecamatan Minas kabupaten Siak. Rombongan Tim Pengabdian Unri disambut secara hangat oleh beberapa guru di Podok Pesantren Aufia, salah satunya oleh Novrianda, ST. Kunjungan ulang yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Unri ini bertujuan sebagai penanda bahwa dimulainya kegiatan inisiasi pembentukan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) di pondok pesantren tersebut.

Pertemuan inisiasi awal tim pengabdian Unri Prof. Ari Sandyavitri, Dr. Arisman Adnan, Dr. Feblil Huda, Ahmad Jamaan, M.Si dan Dr. Iswadi Hasyim dengan Pimpinan Pondok Pesantren Aufia Buya Misran Agusmar, Lc pada Januari 2022

Inisiasi LKP tersebut berawal dari pertemuan tim pengabdian Unri yang diketuai oleh Dr. Iswadi Hasyim, ST, MT dan beranggotakan Agus Ika Putra, M.Phil dan Ahmad Jamaan, SIP, M.Si dengan pimpinan Pondok Pesantren Aufia, Buya Misran Agusmar, Lc. Ketika Tim Unri bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Aufia Minas di awal tahun 2022, Pimpinan Pondok Buya Misran menyampaikan bahwa setidaknya ada 3 hal utama yang jadi tantangan saat itu, yaitu: Belum adanya aliran listrik dari PT PLN, kelangkaan air bersih serta tingginya angka remaja putus sekolah di kelurahan minas jaya.

Ki-Ka: Ahmad Jamaan, SIP, M.Si, Novrianda, ST, Ir. Agus Ika Putra, M.Phil, Dr. Iswadi Hasyim, ST, MT pada 25 Agustus 2024

Untuk dua hal yang pertama, berkat ikhtiar yang dilakukan Pondok Pesantren Aufia dengan cara berkoordinasi dengan aparatur setempat dan PT PLN, akhirnya civitas pondok pesantren dan segenap warga kelurahan Minas Jaya mendapatkan infrastruktur jaringan listrik tegangan menengah 20 kV yang memasuki wilayah kelurahan mereka. Pun begitu pula dengan persediaan air bersih, sumur bor yang bertipe deep well (sumur dalam) berhasil dibangun di beberapa titik di lokasi Pondok Pesantren Aufia. “Untuk tantangan yang terkhir ini, terkait remaja putus sekolah di lingkungan kelurahan  di mana pondok ini berada, maka kami masih punya PR”, begitu kata Buya Misran Ketika itu.

Buah dari silaturrahim pada beberapa tahun silam tersebut, oleh tim pengabdian Unri yang terdiri dari 3 dosen yang berasal dari Fakultas Teknik dan FISIP dan sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik yang terlibat di perkuliahan MBKM akhirnya memutuskan untuk memasukan proposal Program Kemitraan Masyarakat yang bersumber dari DRTPM DIKTI. Proposal ini dinyatakan sebagai salah satu tim pengabdian dari Unri yang berhak mendapatkan dana DRTPM DIKTI yang pengerjaan harus digesa sampai dengan akhir tahun 2024.

Tujuan utama kegiataan Program Kemitraan Masyarakat ini memberikan Solusi keterampilan bagi remaja putus sekolah agar mereka memiliki kompetensi di bidang pemasangan instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tentunya Tim Pengabdian Unri dan Pondok Pesantren Aufia  berharap kompetensi ini bisa menjadi bekal bagi warga sekitarnya untuk menghadapi peluang pembangunan PLTS baik skala rumah tangga, industri maupun industri kelistrikan.

Diharapkan pula kegiatan yang berisikan Pembangunan instalasi PLTS yang bertipe baterai, penyiapan kurikulum/modul pelatihan instalasi PLTS dan memberikan pelatihan instalasi PLTS oleh Tim Pengabdian Unri kepada beberapa remaja putus sekolah di keluarahan minas jaya dapat memberikan kontribusi atas PR yang disampaikan oleh Buya Misran tersebut.

Diakhir kegiatan PKM ini nantinya inisiasi pembangunan LKP ini diharapkan bisa terwujud dengan terbentuknya LKP di Pondok Pesantren Aufia. Dengan adanya LKP yang terjangkau secara jarak oleh warga sekitar pondok, maka memberikan peluang bagi remaja putus sekolah sekitarnya untuk bergabung dan menimba keterampilan di bidang instalasi PLTS di sana.